Pengenalan Alat dan Keselamatan Kerja di Laboratorium
Assalamualaikum, hay guys. Bahasan kali ini apa lagi ya? Oh iya,
kita sudah banyak cerita tentang mikrobiologi, namun tidak menutup kemungkinan
banyak diantara kita belum begitu kenal apa-apa yang ada di dalam laboratorium
mikrobiologi. Seperti pepatah yang
menyatakan “Tak kenal maka tak sayang". Tak kenal laboratorium
mikrobiologi maka tak sayang ilmu dan teknologi pangan. Tak kenal ilmu dan
teknologi pangan maka tak sayang makanan. Hahaha nggk lah bercanda, mana ada
orang yang nggk suka makanan. Well, lanjut ke laptop. Kita biasanya mendengar
alat dan instrumen yang digunakan dalam laboratorium khususnya laboratorium
mikrobiologi. Namun beberapa diantara kita tidak mengetahui fungsi dan prinsip
kerja dari alat dan instrumen tersebut. Kita juga perlu mengetahui media dan
bahan yang digunakan dalam laboratorium. Selain untuk menghindari
kecelakaan dan bahaya, dengan memahami hal tersebut, praktikan dapat
melaksanakan praktikum dengan sempurna. Nah, pada
kesempatan ini saya akan memberikan beberapa informasi mengenai alat,
instrument, media, dan bahan di Laboratorium. Semoga bermanfaat.
Let's read my blog guys......😀😀
A. Jenis Alat Laboratorium
Mikrobiologi
Bulb/filler
Fungsi :
Prinsip Kerja :
Memiliki 3 saluran dan masing-masing saluran memiliki katup. Katup
A (aspirate) untuk mengeluarkan udara, katup S (suction) untuk
menyedot cairan, katup E (exhaust) untuk mengeluarkan cairan.
Pipet Volume
Fungsi :
Memindahkan atau mengambil larutan dengan takaran volume yang
diinginkan atau diketahui.
Prinsip Kerja :
Prinsip Kerja :
Cairan disedot dengan bantuan filler sampai
dengan volume yang diinginkan. Terdapat skala pada permukaan pipet untuk
mengetahui takaran volume yang diinginkan. Skala mulai 0,1 mL sampai 10 mL.
Cawan Petri
Fungsi :
Cawan Petri digunakan sebagai tempat untuk mengkultur bakteri,
khamir, dan kapang. Cawan Petri juga digunakan sebagai tempat menghitung
mikroba menggunakan metode TPC (Total Plate Count).
Prinsip Kerja :
Cawan Petri terdiri dari dua bagian, bagian atas dan bagian bawah.
Bagian bawah berfungsi sebagai wadah media untuk kultur mikroba, sedangkan
bagian atas yang ukurannya lebih besar berfungsi sebagai penutup.
Erlenmeyer
Fungsi :
Erlenmeyer merupakan alat yang digunakan sebagai tempat pembuatan
media pertumbuhan bakteri. Erlenmeyer juga menjadi tempat untuk memanaskan
larutan, dan tempat mencampur larutan satu dengan larutan lainnya agar larutan
menjadi homogen.
Prinsip Kerja :
Erlenmeyer terbuat dari kaca yang tahan panas, sehingga dapat
digunakan untuk memanaskan larutan. Volumenya dapat disesuaikan pada label
takarannya.
Tabung Reaksi
Fungsi :
Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat menumbuhkan bakteri, baik
dengan cara media agar tegak maupun media agar miring.
Prinsip Kerja :
Ketika memanaskan tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam
keadaan miring diatas nyala api dan mulut tabung menghadap ke bagian kosong
tanpa ada orang.
B. Jenis Instrumen
Laboratorium Mikrobiologi
Autoclave
Fungsi :
Autoclave merupakan
alat pemanas tertutup yang berfungsi untuk mensterilisasi alat-alat
laboratorium menggunakan uap panas agar alat terhindar dari kontaminasi mikroba
dan endospora.
Prinsip Kerja :
Prinsip Kerja :
Autoclave bekerja
mensterilisasi dengan penggunaan uap air jenuh pada tekanan 1,02 atm dengan
suhu 1210 C selama 15 menit. Uap air jenuh akan memenuhi
ruangan autoclave pada suhu yang tinggi, tekanan 1 atm
berfungsi untuk mempertahankan suhu autoclave.
Inkubator
Fungsi :
Inkubator merupakan alat yang berfungsi untuk memeram atau
menginkubasi mikroba pada kisaran suhu konstan. Umumnya pemeraman mikroba pada
media padat. Inkubator dapat mempertahankan suhu dan kelembaban mikroba
yang diinkubasi
Prinsip Kerja :
Inkubator menggunakan energi listrik dan mengubahnya menjadi
panas. Di dalam inkubator terdapat lampu kecil yang berfungsi sebagai
pengatur suhu. Kawat nikelin pada inkubator akan menghambat aliran
elektroda yang mengalir sehingga meningkatkan suhu pada kawat dan temperatur di
dalam inkubator meningkat.
Microwave
Fungsi :
Microwave merupakan
alat untuk memanaskan bahan dalam pembuatan media pertumbuhan mikroba sehingga
menciptakan kondisi yang steril. Microwave menggunakan
gelombang elektromagnetik untuk menghasilkan panas. Microwave juga
dapat melarutkan suspensi dan dapat menghomogenkan larutan.
Prinsip Kerja :
Microwave menggunakan
gelombang elektromagnetik berfrekuensi tinggi melalui makanan. Molekul air,
lemak dan gula dalam makanan akan menyerap energi dari gelombang tersebut dan beresonansi
mengikuti gelombang elektromagnetik tersebut. Molekul akan bergerak lebih cepat
sehingga menghasilkan panas. Terdapat piringan di dalamnya, ketika alat ini
bekerja, piringan tersebut akan berputar sehingga mampu menghomogenisasi suatu
larutan.
Laminar Air Flow
Fungsi :
Sebagai area kerja segala macam penanganan mikroba yang
aseptis, seperti inokulasi mikroba, kultur bakteri dan isolasi bakteri yang
bebas dari mikroba dan spora.
Prinsip Kerja :
Laminar Air Flow memiliki dua filter yang digunakan untuk menyaring udara
agar bebas dari mikroba dan spora, yaitu prefilter dan HEPA
filter. Prefilter merupakan saringan pertama yang
menyaring debu. Prefilter memiliki pori-pori berukuran 5
mm. HEPA filter berfungsi meniupkan udara keluar
dengan pori-pori 0,3 mm. Terdapat lampu UV yang digunakan untuk mematikan sel
dan mensterilkan udara.
Homogenizer
Homogenizer merupakan alat untuk melarutkan suspensi atau
menghomogenisasi suatu larutan yang terdapat dalam tabung reaksi melalui vibrasi.
Prinsip Kerja :
Alat ini menggunakan motor listrik dengan drive shaft (poros
penggerak yang melekat pada karet bagian atas homogenizer. Ketika tabung reaksi
ditekan ke dalam ruang karet, aliran listrik menyebabkan gerakan melingkar
berupa vibrasi, gerak ditransmisikan ke cairan dalam tabung reaksi hingga
terbentuk pusaran pada larutan.
C. Jenis Media Laboratorium Mikrobiologi
1. Media Sintesis : adalah media
buatan yang terdiri dari senyawa kimia dan telah diketahui komposisi dan
takarannya secara pasti.
PDA (Potato Dextrose Agar)
PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan media padat yang digunakan untuk
menumbuhkan atau mengindentifikasi kamir dan kapang.
Komposisi
:
· Pati kentang 4
gram
· Dextrose 20 gram
· Agar 15 gram
PCA
(Plate Count Agar)
Fungsi
:
PCA
(Plate Count Agar) merupakan media
non selektif yang dapat menumbuhkan bakteri, khamir dan kapang. PCA berrfungsi
untuk menghitung jumlah mikrroorganisme dari makanan, air dan limbah air.
Komposisi
:
· Kasein
hidrolisat enzimatik 5 gram
· Ekstrak khamir
2,5 gram
· Dextrose 1 gram
· Agar 15 gram
NA
(Nutrient Agar)
Fungsi
:
NA
(Nutrient Agar) adalah medium
sintesis yang yang berfungsi untuk enumerasi bakteri dan medium kultivasi.
Komposisi
:
· Intisari
peptikum dari jaringan hewan 5 gram
· Sodium klorida 5
gram
· Ekstrak daging
sapi 1,5 gram
· Ekstrak khamir
1,5 gram
· Agar 15 gram
YEA
(Yeast Extract Agar)
YEA (Yeast
Extract Agar) merupakan media selektif yang hanya dapat menumbuhkan khamir
Komposisi
:
· Tripton 6 gram
· Ekstrak khamir 3
gram
· Agar 15 gram
2.
Media Semisintesis : adalah
media yang sebagian komposisinya telah diketahui secara pasti, namun takarannya
belum pasti. Umumnya, media semisintesis terbuat dari campuran bahan alami
dengan bahan kimia.
Kentang Agar
Media kentang agar adalah media
semisintesis yang berfungsi untuk menumbuhkan kapang. Media ini menggunakan
kentang sebagai sumber utama nutrisi mikroba.
Komposisi
:
· Kentang 100 gram
· Gula pasir 17 gram
· Agar 4 gram
· Aquadest 133 mL
Tauge
Agar
Fungsi
:
Media tauge agar merupakan salah satu
media semisintesis yang berfungsi untuk menumbuhkan khamir dan kapang. Media
tauge agar menggunakan tauge sebagai sumber utama nutrisi untuk mikroba yang
akan ditumbuhkan.
Komposisi
:
· Tauge 230 gram
· Gula pasir 17
gram
· Agar 4 gram
· Aquadest 33 gram
D. Jenis Bahan Kimia Laboratorium Mikrobiologi
Larutan
Fisiologis
Larutan fisiologis digunakan untuk
mengencerkan mikroba yang akan dikultur untuk mengurangi jumlah mikroba agar
mudah menhitung jumlah koloni mikroba tersebut.
Cara
Pembuatan :
Larutkan Natrium Klorida 8,5 gram ke
dalam 1000 mL aquadest, kemudian homogenkan.
Kristal Violet
Fungsi
:
Digunakan pada pewarnaan gram bakteri,
yaitu sebagai pewarna utama.
Cara
Pembuatan :
Haluskan kristal violet 2 gram dengan
amonium oksalat 0,8 gram kemudian campurkan dengan 80 mL aquadest dan 20 mL
alkohol 95%, campur hingga merata lalu disaring.
Safranin
Fungsi
:
Safranin merupakan pewarna tandingan
atau pewarnaan sekunder, yaitu mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan
pewarna utama setelah diberi alkohol. Bakteri gram negative yang akan menyerap
pewarna ini.
Cara
Pembuatan :
Haluskan safranin 20 miligram kemudian
tambahkan 20 mL aquadest, campur hingga merata lalu disaring. Safranin ini
dapat digunakan dalam jangka waktu satu bulan.
Larutan Iodin
Fungsi
:
Digunakan dalam pewarnaan gram, yaitu
sebagai pewarna mordan, pewarna yang berfungsi memperkuat pengikatan warna oleh
bakteri.
Cara
Pembuatan :
Haluskan
iodium 12,9 gram dengan kalium iodida 18 gram. Tambahkan aquadest sebanyak 200
mL. Campur hingga merata. Setelah tercampur rata. encerkan larutan menggunakan
aquadest hingga menjadi 1000 mL larutan. Masukkan ke dalam botol menggunakan
corong yang telah dilapisi kertas saring
Aquades
Fungsi
:
Sebagai pelarut bahan atau senyawa.
Digunakan dalam proses pengenceram.
Cara
Pembuatan :
Panaskan
air di dalam alat destilasi hingga menguap dan masuk kepipa destilasi kemudian
dibawa ke kondensor sehingga uap akan kembali menjadi air suling (aquadest).
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, R. 2016. Pengenalan Alat-alat Laboratorium Mikrobiologi untuk mengatasi
Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal Mikrobiologi, Vol.1, No.1.
Lansing M. Prescott, Harley John P., Kleien
Donald, A. 2005. Microbiology. Sixth Edition. The Mc Graw-Hill Company, Inc, New
York.
Munandar, K. 2012. Pengetahuan
Laboratorium Biologi. Universitas Muhammadiyah Jember. Jember
Pelczar., Michael. 2005. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Universitas
Indonesia, Jakarta
Widodo, Lestanto Unggul. Dasar-Dasar Praktikum Mikribiologi. http://repository.ut.ac.id/4486/1/BIOL4445-M1.pdf.
Diakses tanggal
22 Februari 2017 di Makassar.
Wahyuningsih. 2008. Pengecetan Gram. Universitas Jenderal Soedirman, Fakultas
Pertaniaan, Purwokerto.
Bagaimana? Sudah kenal lebih banyakkan
tentang laboratorium, khususnya laboratorium mikrobiologi. Btw big thanks telah
berkunjung, jangan bosan-bosan. Sampai jumpa di postingan berikutnya.
Tambahin lagi min alat dan instrumennya.. hehe but it's so good deh bermanfaat banget :)
BalasHapusMantap. Semoga ilmunya bermanfaat trutama buat mahasiswa/i dan masyarakat luas 😊
BalasHapusHow do I open a new casino? - DrmCD
BalasHapusThere is no one-stop portal for people 광주광역 출장안마 to find 당진 출장샵 the best free slot machine 시흥 출장마사지 games at the best real money 인천광역 출장샵 casinos. All you have to 태백 출장샵 do is click the