Identifikasi Mikroba Metode Pewarnaan Gram

Galeri my sister

Nonton konser band favorit secara langsung di depan mata merupakan hal yang sangat luar biasa, bisa jadi hal yang nggak akan bisa dilupakan, tapi sayangnya, untuk nonton sebuah konser musik itu emang nggak murah. Coba bayangkan, selain harus nyiapin duit buat beli tiket, juga harus nyiapin duit buat transport (kalau pergi pakai kendaraan umum), duit bensin, bayar parkir, beli makan atau minum, beli merchandise, dan lain-lain. Plakkkkkkk hubungannya dengan mikroorganisme apa coba???? Weit’s sabar…….!!!!!
            Liat aja, berapa banyak orang yang datang (syukur jika konsernya indor) kalau outdor bisa berabe nih (debu dimana-mana) dan parahnya lagi jika orang di sekitar kita pada bersin dan batuk yang ada mikroba semakin banyak dan berakibat fatal bagi kesehatan. Mikroba sama halnya dengan “Mantan” selalu menghantui kemana-mana (hahahahahaha). Identifikasi orang buat jadi gebetan mungkin lebih mudah dibanding identifikasi mikroorganisme (dag…dig…dug). Jadi banyak orang yang berfikir gimana sih identifikasi mikroba itu ????

                                    Bacillus Anthracis (penyebaran mikroba di udara)
    Sumber : health.detik.com


Identifikasi mikroba adalah suatu metode yang dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat morfologi mikroba baik mikroba yang hidup maupun mikroba yang mati. Identifikasi mikroba dapat dilakukan berdasarkan informasi dari buku berdasarkan sifat fisik, kimiawi, atau biologis. Metode yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasi mikroba adalah metode pewarnaan Gram. Metode Gram adalah suatu metode untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan gram-negatif dengan melakukan pewarnaan dengan dua zat warna dasar (kristal violet dan safranin) untuk membedakan sel.

1.       Bakteri gram positif
Bakteri gram positif adalah jenis bakteri yang mampu mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol. Hal itu disebabkan karena struktur dinding sel bakteri gram positif berupa peptidoglikan yang tebal. Saat ditetesi iodine, kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma organisme gram positif yang berfungsi meningkatkan afinitas pengikatan zat warna oleh bakteri sehingga pengikatan zat warna oleh bakteri menjadi lebih kuat. Sehingga warna ungu semakin kuat. Contoh bakteri gram positif ialah Lactobacillus, Staphilococcus, Clotridium, Actinomyces, dll.

Staphilococcus aureus di bawah mikroskop
Sumber : mbah google
( mikroba juga bias selfi loh, tapi ………………….. di bawah mikroskop J )

2.       Bakteri gram negatif
Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mampu mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan gram. Hal ini terjadi karena bakteri gram negatif memiliki struktur dinding sel berupa lipid yang tebal, lipoprotein, dan lipopolisakarida. Peptidoglikan pada bakteri gram negatif hanya sedikit, itupun berada diantara lipoprotein dan lipopolisakarida. Saat ditetesi alkohol, dinding sel dari bakteri ini akan terdehidrasi karena sifat dari alkohol ialah mengekstraksi lemak sehingga pori-porinya membesar dan warna ungu ketika ditetesi kristal violet juga luntur. Kemudian ketika ditetesi safranin, warna merah akan lebih mudah masuk ke dalam sel sehingga ketika diamati di bawah mikroskop akan terlihat berwarna merah. Contoh bakteri gram negatif ialah Azotobacter, Rhizobium, Salmonella typhi, dll.
Mikroba gram negatif di bawah mikroskop
Sumber : om goggle
                             (liat mikroba serasa liat terang bulan….. Fokus….)

            Identifikasi mikroba dengan metode pewarnaan gram tidak semudah prosedur untuk memutuskan hubungan dengan gebetan ….. (lagi…dan… lagi…. Mantan). Prosedur pewarnaan gram agak berbelit-belit. Let’s read….

   Bagaimana sebenarnya prosedur pewarnaan gram? Pertama-tama meja kerja disterilkan. Kemudian kaca preparat difiksasi di depan burner. *tapi jangan terlalu dekat dengan sumber api yaa, nanti mikrobanya malah mati dan ketika dibilas dengan aquades kaca preparatnya bias pecah. Next, ose bundar dipijarkan lalu bakteri dari media diambil dan diratakan di atas kaca preparat dan difiksasi kembali.  Larutan kristal violet kemudian diteteskan dan tunggu ± 1 menit. Bilas dengan aquades. Diteteskan lagi dengan larutan iodine dan dibiarkan sekitar ± 30 detik lalu bilas dengan aquades. Kemudian ditetesi dengan alkohol  dan bilas dengan aquades. Trakhir, ditetesi dengan safranin kemudian bilas kembali dengan alkohol. Amati di bawah mikroskop. Wah prosedurnya panjang ya. Kenapa nggk langsung ambil dua kaca preparat kak? Yang satu ditetesi kristal violet dan yang satu lagi ditetesi safranin? Nggk bisa, soalnya identifikasi mikroba metode pewarnaan gram berfungsi untuk membedakan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Nah kita kan belum tau bakteri jenis apa yang kita identifikasi. Oleh karena itu, harus dilakukan mulai dengan pewarna kristal violet berturut-turut hingga safranin.

Terus fiksasi itu apa? Fiksasi yaitu suatu cara untuk membuat bakteri menjadi letak (tidak hidup atau mati) tanpa merubah struktur bakteri tersebut. Fiksasi juga dilakukan untuk memperkuat koloni yang digores pada kaca preparat, karbonil dan hidroksil pada zat pewarna juga diperkuat.

Zat warna yang digunakan pada pewarnaan gram bukan cat untuk memberi warna pada rumah ya teman-teman. Tapi zat warna yang digunakan ialah kristal violet, iodine, dan safranin. Seperti yang telah disebut diatas. Selain itu juga digunakan alkohol dan aquades sebagai peluntur zat warna.

Kristal Violet
Kristal violet merupakan pewarna primer (utama) yang akan memberi warna mikroorganisme target pada pewarnaan gram. Kristal violet berwarna ungu dan bersifat basa sehingga mampu berikatan dengan sel mikroorganisme yang bersifat asam , dengan begitu sel mikroorganisme yang transparan akan terlihat berwarna (ungu). Kristal violet tersusun dari bubuk Kristal violet, etil alcohol, ammonium oksalat, dan aquades. Perbedaan respon terhadap mekanisme pewarnaan Gram pada bakteri adalah didasarkan pada struktur dan komposisi dinding sel bakteri. Kristal violet akan membentuk ikatan   mg-Ribonucleid acid- crystal violet.

Iodin
Pewarnaan Iodin berfungsi memfiksasi pewarna primer yang diserap sel bakteri. Pemberian iodin pada perwarnaan gram dimaksudkan untuk memperkuat pengikatan warna oleh bakteri. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma organisme gram positif yang berfungsi meningkatkan afinitas pengikatan zat warna oleh bakteri sehingga pengikatan zat warna oleh bakteri menjadi lebih kuat. Setelah penambahan larutan iodin, zat warna akan lebih jelas terlihat, dan zat warna lebih sulit dilarutkan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Pelczar (2007) yang menyatakan bahwa Iodine yang berfungsi sebagai penguat ikatan pada kompleks mg-Ribonuclead acid.

Safranin
Safranin merupakan pewarna tandingan atau pewarnaan sekunder, yaitu mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan pewarna utama setelah diberi alkohol. Bakteri gram negatif yang akan menyerap pewarna ini. Safranin tersusun atas komposisi safranin O dan etil alkohol. Pemberian warna safranin ke olesan bakteri pada kaca preparat menyebabkan sel menjadi berwarna merah pada bakteri gram negatif karena lipidnya telah terdehidrasi oleh lemak. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahyuningsih (2008), yang menyatakan bahwa Safranin merupakan pewarna sekunder yang berfungsi untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan pewarna utama setelah perlakuan dengan alkohol.

Alkohol
Alkohol berfungsi untuk membilas atau melunturkan kelebihan zat warna pada sel bakteri (mikroorganisme). Alkohol tersusun atas senyawa etil alkohol, aseton,dan aquades.  Pemberian alkohol (dekolorisasi) pada pewarnaan dapat mengakibatkan terjadi dua kemungkinan yaitu dinding sel bakteri akan tetap berwarna ungu, dan bakteri menjadi tidak berwarna. Pemberian alkohol (etanol) menyebabkan terekstraksi lipid sehingga memperbesar permeabilitas dinding sel. Bakteri Gram positif akan mengalami dehidrasi pada dinding selnya dan pori-porinya menciut karena daya rembes dinding sel dan membrane menurun sehingga Kristal violet tidak dapat keluar dari sel dan sel tetap berwarna ungu. Bakteri Gram negatif lipid tereksitasi (keluar) dari dinding sel dan pori-pori mengembang sehingga Kristal violet keluar dari sel dan sel menjadi tidak berwarna.. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahyuningsih (2008), yang menyatakan bahwa alkohol merupakan solven organik yang berfungsi untuk membilas atau melunturkan kelebihan zat warna pada sel bakteri (mikroorganisme).

Aquades
Aquades digunakan untuk meluruhkan zat warna pada metode pewarnaan gram. Hal tersebut dilakukan agar zat-zat warna yang diberikan pada sel bakteri terbilas sehingga tidak terdapat sisa zat warna yang dapat memengaruhi hasil identifikasi mikroba. Pembilasan dengan aquadest bertujuan untuk membersihkan sisa iodium pada bakteri.dan ketika penambahan alkohol pada sel bakteri dilakukan kembali pembilasan dengan aquades agar membersihkan sisa alkohol pada bakteri dan saat penambahan warna sekunder dilakukan kembali pembilasan dengan aquades yang digunakan untuk membersihkan sisa safranin sehingga memperjelas pengamatan.

DAFTAR PUSTAKA

Desai, A. 2008. Strain Identification, Viability and Probiotics Properties of Lactobacillus casei. School of Biomedical and Health Science Victoria University, Werribbe Campus Victoria Australia hal: 3

Iud W. 2008.Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. Malang, UMM Press

Novel, S.S. dan Safitri, R. 2009. Manfaat Bakteri Probiotik Untuk Kesehatan Manusia. Medical Review. 22(3)

Pelczar ,M.J. 2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta:  Universitas Indonesia Press

Wahyuningsih. 2008. Pengecetan Gram. Purwokerto: Universitas Jendral Soedirman, Fakultas Pertanian.

Willey at al. 2008. Wein’s Microbiology, 7th edi., Mcgraw-Hill Higher Education USA.


Well, thank’s for coming…
Quote of the day
“Semakin banyak Anda membaca, semakin banyak anda akan tahu”
“Semakin banyak yang anda pelajari, lebih banyak tempat yang anda akan datangi”

JANGAN LUPA MOVE ON DARI MANTAN
 BUT STAY  IN MY BLOG


























Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengenalan Alat dan Keselamatan Kerja di Laboratorium

Perhitungan Jumlah Mikroba